Saturday, October 29, 2011

Pesanan "SYEIKH AHMAD YASSIN"

SYEIKH AHMAD YASSIN 1938-2004

Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepada ALLAH swt dengan meninggalkan pelbagai keseronokan dan kealpaan kehidupan dan menyingkirkannya jauh daripada kehidupan kalian. Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan solat subuh secara berjemaah. Sudah sampai saatnya untuk kalian menghiasi diri dengan akhlak yang mu1ia, mengamalkan kandungan al-Quran serta mencontohi kehidupan Nabi Muhammad saw.

Aku menyeru kalian wahai anak-anakku untuk solat tepat pada waktunya. Lebih dari itu, aku mengajak kalian wahai anak-anakku, untuk mendekat diri kepada sunnah Nabi kalian yang agung.

Wahai para pemuda, aku ingin kalian menyedari dan menghayati makna tanggung jawab. Kalian harus tegar menghadapi kesulitan hidup dengan meninggalkan keluh kesah. Aku menyeru kalian untuk menghadap ALLAH SWT dan memohon keampunan dari-Nya agar Dia memberi rezeki yang berkat kepada kalian. Aku menyeru kalian supaya menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.

Aku ingin kalian tidak tertidur oleh alunan-alunan muzik yang melalaikan, melupakan kata-kata yang menyebutkan cinta kepada manusia dan dunia serta menggantikannya dengan kata amal, kerja dan zikir kepada ALLAH. Wahai anak-anakku, aku amat berharap kalian tidak sibuk dengan muzik dan tidak terjerumus ke dalam arus syahwat.

Wahai puteriku, aku ingin kalian berjanji kepada ALLAH akan mengenakan hijab secara jujur dan betul. Aku meminta kalian berjanji kepada ALLAH bahawa kalian akan mengambil peduli tentang agama dan Nabi kalian yang mulia. Jadikanlah ibunda kalian, Khadijah dan Aisyah, sebagai teladan. Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian. Haram hukumnya bagi kalian untuk melakukan sesuatu yang boleh menarik perhatian pemuda supaya mendekati kalian.

Kepada semua, aku ingin kalian bersiap sedia untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan. Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah. Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat. Latihlah diri kalian agar dapat hidup tanpa elektrik dan peralatan elektronik. Latihlah diri kalian untuk sementara waktu merasakan kehidupan yang sukar.

Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan membuat perancangan untuk masa depan. Berpeganglah kepada agama kalian. carilah sebab-sebabnya dan tawakal kepada ALLAH.



"Tidakkah kalian lihat bangsa Arab? sampai tahap manakah keadaan ini, Aku hanyalah seorang tua lemah tidak mampu pegang pena apatah lagi menyandang senjata dgn tangan ku yg lumpuh, Aku bukan penceramah yg suara lantang, Aku tidak mmpu kemana2 mlainkn org tolak kerusi rodaku, Aku beruban putih berada dipenghujung usia ditimpa mcm2 penyakit"



Wednesday, October 26, 2011

Perjalanan yang Panjang

Saat itu dulu sungguh indah.
Kita berlumba-lumba untuk berlapang dada,
Kita berlumba-lumba untuk membersihkan jiwa,
Kita berlumba-lumba untuk memperbaiki diri,
Kita berlumba-lumba untuk saling memberi,
Kita berlumba-lumba untuk melafazkan rindu dan uhibbuki,
Kita berlumba-lumba membina kefahaman diri,
Kita berlumba-lumba untuk merendah diri,
Kita berlumba-lumba untuk menuntut ilmu dari sesama sendiri.

Tetapi, kerana lamanya perjalanan, jauhnya pemandangan, bertambahnya pengalaman, kadangkala kami khuatir…
Yang bertambah bukanlah tawaddhu’ tetapi ego,
Semakin susah hendak ditegur,
Semakin sukar untuk dilentur.

Yang bertambah bukanlah cinta tetapi emosi,
Pantang ditolak mencebik bibir,
Bila ditegur dianggap sindir,
semakin lama semakin meminggir.

Yang bertambah bukanlah yakin tetapi ragu,
tidak tsiqah lagi pada sang guru,
merasa dada dipenuhi ilmu,
mana ditunjuk mesti dituju.

Yang bertambah bukanlah kasih tetapi marah,
serba tak kena segala arah,
ini tak betul, itu pun salah,
semakin lama semakin parah.

Berapa lama sudah kita berlari-lari anak disini? 10 tahun? 20 tahun? 30 tahun?
Berapa ramai yang berhijrah dari hamba dunia kepada hamba Allah di tangan kita? 10 orang? 100 orang? satu kampung seperti Abu Dzar?
Berapa banyak surah dari kitabullah yang terukir di dada kita sejak hari pertama kita menjejak tarbiyyah? 1 surah? 1 juzu’? 1 Qur’an?

Da’iyah yang benar peribadinya perkasa,
Semakin lama semakin sasa,
Kukuh iman, takwanya raksasa,
Bila didekati ikhlasnya terasa.

Kedegilan dan kekerasan hati seorang da’ie tidak menambah apa-apa kepada bangunan dakwah KECUALI meruntuhkannya serta-merta.

Allahu rabbi, selamatkanlah kami dari kejahatan dan kedegilan diri kami sendiri.

Tuesday, October 25, 2011

فكرتنا

Insan itu kurniaan Tuhan,
Punya pemikiran,
Punya kefahaman,
Punya kefaqihan,
Dari pelbagai sudut,
Dari pelbagai aspek,
Namun segala pemikiran kita,
Segala kefahaman kita,
Haruslah,
Perlulah,
Bertunjangkan ISLAM,
Berpaksikan IMAN…

Ilmu dan fikrah ibarat lagu dan irama,
Tiada irama manakan dapat lagunya….

Syumul itu ciri Islam,
Lengkap mengindahkan,
Menjadi gah pada umatnya,
Menjadi izzah pada mukminnya,
Hilangnya merapuhkan syahadah ALLAH,
Khilafnya bakal meranapkan kegemilangan kalimah Ar-Rahman,
Namun…
Mengapa umat kini tidak mensyumulkannya..??

Apa pula yang dimaksudkan sebagai kamil..??
Fikir-fikirkanlah…
Fikrah Islam diislahkan sebagai ajaran ALLAH yang
Syamil…
Kamil…
Dan
Mutakammil…

Analoginya,
Ibarat sebuah kereta yang cukup serba-serbinya,
Namun pancit tayarnya,
MAKA…
Cacatlah ia,
Begitu juga dengan kita,
Sebagai kader dakwah,
Andai masih wujud masalah hati,
Maka tidak sempurnalah ia,
Punahlah ia...

Ayuh kita renungkan,
Dalam surat cinta ALLAH,
Surah Al-Baqarah ayat ke sepuluh yang berbunyi,
“ Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ALLAH menambah penyakit-penyakitnya itu dan mereka mendapat azab yang pedih kerana mereka berdusta”
Nauzubillahi min zalik…

Ukhtiku sayang,
Hidup ini penuh dugaan,
Amat payah,
Amat sukar,
Di sebalik harakah ada kesungguhan,
Di sebalik ukhwah ada kemanisan,
Indahnya hidup ini…

Alangkah sedih hati ini,
Andai fikrah kita tak serupa,
Syamil..!
Kamil..!
Mutakammil..!
Itu benar,
Namun…
Dakwah kita tidak akan sempurna,
Andai salah satu diabaikan,
MasyaALLAH,
Minta dijauhkan…

Wahai para daie,
Bangkitlah!
Sejauh mana usaha antum..?
Setinggi mana impian antum..?
Setebal mana keimanan antum..?
Renungkan ukhtiku sayang…

Thursday, October 20, 2011

YA RABB, Kuatkan diriku...

YA ALLAH,

Sungguh hebat dugaanMU,
Sungguh berat bebananMU,

Namun YA ALLAH,
Siapa diriku yang ingin melawan suratan takdirMU..?
Siapa diriku yang ingin menolak ketetapanMU..?

YA ALLAH,
Diriku hanya insan yang kerdil lagi hina,
Insan yang diciptakan dari setitis air yang sangat hina,
Siapa diriku dihadapanMU…
Astaghfirullah 


YA RAHIM,
Ku yakini diri,
Ku kuatkan hati,
Setiap dugaanMU pasti ada hikmah yang tersembunyi,
Tanpa ku ketahui…

YA TAWWAB,
Ku mohon,
Ku meminta,
Ku merayu,
Agar ENGKAU ampunkan segala kekhilafan diriku,
Jadikan ia sebagai kafarah buat dosa-dosaku…

Kuatkan langkahku,
Kuatkan semangatku,
Kuatkan hatiku,
Untuk diriku terus menerobos dalam perjuangan ini,
Untuk diriku terus mara ke hadapan,
Tanpa berpaling lagi,
Tanpa mengundurkan langkah walau setapak…

Diriku yang amat ku sayangi,
Ku ingin engkau mengerti,
Ku ingin engkau kembali,
Di mana semangat jihad yang engkau kobarkan dahulu..??
Di mana janji yang kau perkatakan pada TUHANmu dahulu..??
Di mana sayang..??
Koreksi dirimu,
Muhasabah dirimu,
Cukuplah bermain dengan air mata,
Cukuplah berendam dengan tangisan,
Jangan kalah dengan hasutan syaitan,
Mereka tidak akan mengah, penat dan bosan untuk menghasutimu,
Engkau juga tidak boleh kalah,
Engkau juga tidak boleh mengah, penat dan bosan dengan perjuangan ini,
Teruskan langkahmu wahai diri,
Pasakkan kekuatan,
Kuatkan azam,
Sentiasa tajdidkan niat,
Ikhlas kerana ALLAH semata,
InsyaALLAH…

Tuesday, October 11, 2011

MIMPI ITU

Tikaku terlena di malam hari,

Mimpi itu menerjah ke dalam ruang fikiranku,
Ku kalut,
Ku takut,
Ku sedih,
Dirimu menolak sementah2nya pabila ku mengajakmu untuk ke program,
Banyak alasan yang kau usulkan,
Tanpa memandang diriku,
Walau sesaat,
Walau sedetik,
Hina ke mukaku ini ukhti sayang…??
Lantasku tersedar dari lena yang panjang,
Ku terduduk,
Ku menangis,
Hatiku sayu,
Diriku takut andai benar dirimu futur dari jalan ini,
Ku terus mengayun langkah untuk bermunajat padaNYA,
Dirimu,
Namamu,
Wajahmu,
Tetap setia ku sebut dalam setiap bisikan doaku,
Namun,
Siapa diriku untuk melawan ketentuanNYA,
Diriku hanya insan yang kerdil lagi hina,
Dirimu makin menjauh dari kami,
Dirimu menyepi,
Dirimu membisu,
Akhirnya engkau memilih jalan itu…

Ku terimbau kembali dirimu di alam mimpi,
Mimpiku jadi kenyataan..?
Mimpiku jadi kenyataan..?
Mimpiku jadi kenyataan..?
Ku bingung sejenak,
Ku kaku sebentar,
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,
Ampunkan dosa-dosa kami Ya Rabb…

Hari berganti hari,
Bulan berganti bulan,
Masa terus berlalu tanpa berhenti walau sesaat,
Akhirnya pada malam itu,
Ku bermimpi dikau pula yang akan futur,
Hatiku bagai disiat-siat,
Engkau memalingkan muka dariku,
Engkau teruskan langkah pada jalan yang bertentangan,
Diriku mulai risau,
Diriku mulai gundah,
Astaghfirullah…
Ku terus menghadap pada Sang Khaliq,
Ku berdoa, berdoa dan terus berdoa,
Agar ALLAH menguatkan langkah kita pada jalan ini,
Agar ALLAH thabatkan kita,
Andai mimpi ini menjadi realiti,
Adakah diriku sanggup melihatmu terbuai dengan mainan dunia..?
Ukhti sayang,
Ku lihat setiap gerak kerjamu,
Ku lihat semangat yang kau kobarkan dalam perjuangan ini,
Ku lihat ketekunanmu dalam menjalankan amanah ini,
Ku lihat semua itu,
YA ALLAH,
Jangan Engkau tapis kami Ya Rabb,
Kami menyintai MU,
Kami menyayangi MU,
Kami merindui MU,
Kami juga menyintai kekasih agung MU…
RASULULLAH S.A.W.
YA ALLAH,
Jika mimpi ini kan menjadi kenyataan,
Siapa diriku yang ingin menolak takdir dari MU,
Akanku ikhlaskan diri menerima ketentuan MU…
Tapi ku mohon YA ALLAH,
Berikan kami ruang,
Berikan kami peluang,
Untuk kami teruskan perjuangan ini,
Hingga ke nafas terakhir kami…
Amin, amin, amin YA RABBAL ‘ALAMIN…

Akhawat sayang, diriku amat menyayangimu, terlalu menyayangimu, teruslah bergerak, teruslah melangkah tanpa mengenal erti penat lelah, bukankah RASULULLAH dahulu melalui jalan yang sama..?? kitalah pewaris baginda… ikhlaskanlah diri hanya kerana ALLAH…




Salam sayang, salam rindu, salam perjuangan…